![]() |
Vidal Balileo on pexels.com |
Setiap pasangan baru menikah pasti ingin memiliki rumah sendiri. Mereka ingin tinggal terpisah dari orang tuanya dan mulai membangun keluarga kecilnya. Tentu tidak nyaman rasanya bila terlalu lama tinggal bersama orang tua sebab tidak memperoleh privasi yang cukup.
Kecuali, jika anda mendapat jatah merawat orang tua di masa senjanya, entah sebab anda adalah anak tunggal atau bungsu misalnya, itu lain cerita. Meski demikian, anda tetap perlu mengatur ruangan rumah anda agar nyaman bagi semua penghuni, baik untuk orang tua maupun keluarga anda sendiri.
Mencari rumah impian biasanya memakan proses yang tak sebentar. Para pasangan muda akan mencari list properti, melakukan survei langsung ke lokasi, mempertimbangkan harga rumah yang cocok dengan kondisi finansialnya, mau ambil kredit pemilikan rumah (KPR) atau membangun sendiri, menentukan tipe dan desain rumah, mengisi furnitur, menghitung biaya perawatan dan lain sebagainya.
Selain fisik rumah, memilih tempat tinggal juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jarak ke tempat kerja dan sekolah, akses transportasi dan fasilitas publik, serta keamanan lingkungan. Tiap pasangan juga harus menentukan siapa yang mengurus rumah, apakah perlu memperkerjakan asisten rumah tangga atau tidak.
Masing-masing pasangan tentu memiliki preferensinya sendiri mengenai kriteria rumah ideal mereka. Namun, rumah keluarga baru setidaknya dapat mengakomodir karakter dari suami dan istri sekaligus ramah bagi anaknya.
Ada beberapa poin-poin rumah ideal yang dapat anda perhatikan sebaga berikut:
![]() |
family making breakfast in the kitchen, August de Richeliu on pexels.com |
Pertama, Mampu Mengakomodir Kebutuhan Keluarga
Selain menjadi tempat untuk istirahat, rumah juga menjadi tempat aktivitas produktif. Misalnya ketika pandemi Covid-19 dua tahun lalu, masyarakat diharuskan bekerja dari rumah (WFH). Begitu pula dengan anak sekolah, mereka diwajibkan belajar dari rumah. Belakangan, pemerintah Jakarta juga mengimbau para pekerja untuk bekerja dari rumah sehubung dengan buruknya cuaca akhir-akhir ini.
Munculnya tren bekerja daring (online) menuntut rumah dapat berfungsi sebagai ruang kerja yang nyaman. Bila rumah tidak ditata, maka penghuninya terpaksa bekerja di tempat seadanya seperti di ruang tamu atau meja makan. Tentu rasanya tidak nyaman. Performa kerja anda bisa menurun.
Tiadanya ruang khusus membuat aktifitas kerja anda terganggu oleh anak-anak atau hewan. Mungkin peralatan kerja anda dapat rusak, dan dokumen-dokumen penting anda bisa hilang. Hal ini tentu melemparkan anda ke dalam masalah. Karier anda dapat terancam. Anda dapat stress karenanya.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga butuh ruang kondusif untuk belajar. Contohnya saat pandemi Covid-19 kemarin, semua kegiatan sekolah dialihkan di rumah. Meski sekarang anak sudah kembali masuk sekolah, ia pun tetap butuh ruang sendiri untuk mengembangkan bakatnya. Sebab itu, setidaknya disediakan meja belajar pada kamar anak.
Selain mampu mengakomodir aktifitas produktif, rumah yang ideal harus mampu pula memenuhi kebutuhan penunjang kualitas hidup. Misalnya, ada fasilitas ruang keluarga untuk bersantai, ruang untuk olahraga, ruang untuk aktifitas hobi, pemutaran film, hingga kolam renang misalnya. Tentu, itu semua disesuakan dengan kondisi finansial anda.
![]() |
baby sleeping beside girl on gray floral textile, pixabay on pexels.com |
Kedua, Ramah dan Aman bagi Anak
Keluarga muda umumnya memiliki anak yang masih kecil. Sebab itu, penting bagi mereka untuk menciptakan rumah yang ramah nan aman bagi anak kecil mereka. Mengapa? Tentu supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk menciptakan rumah aman dan ramah anak, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, misalnya; memasang pagar di pintu tangga rumah, memilih lantai yang tidak licing, memasang pagar rumah, memilih furnitur yang tidak berbentuk lancip dan tajam, membuat ruang bermain anak, hingga memasang kamera pengawas untuk melacak pergerakan anak. Pastikan pula funitur di kamar tidur anak mudah dijangkau dan digunakan oleh anak.
Selain aman, rumah yang ramah anak dapat menciptakan perkembangan positif pada pertumbuhan mental anak. Hal ini tentu sangat baik sebab mereka dapat menjadi pribadi yang produktif di masa depan.
![]() |
a cleaner working, tima miroshnichenko on pexels.com |
Ketiga, Sediakan Ruang Khusus bagi Pekerja di Rumah
Beberapa keluarga muda mungkin ada yang menggunakan jasa perawat bayi atau asisten rumah tangga. Mereka mungkin sibuk bekerja dan tidak sempat mengurus rumah. Sebab itu, pastikan rumah anda memiliki ruang khusus bagi pekerja anda di rumah.
Rumah yang ideal harus memperhatikan kesejahteraan para pekerja di rumah. Mereka juga penghuni rumah anda yang berhak merasakan kenyamanan dan kebagagiaan. Selan itu, kesejahteraan pekerja juga berdampak positif terhadap produktivitas mereka di rumah anda.
Salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja di rumah adalah dengan memberi ruang tidur yang cukup luas bagi mereka. Jangan beri mereka kamar berukuran sempit, sebab sirkulasi udaranya tidak bagus serta kurang manusiawi.
![]() |
inside a house, golnar sabzpoush rashidi on pexels.com |
Keempat, Desain Rumah Sederhana dan Minimalis
Rumah minimalis, yang memiliki desain sederhana, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan rumah berukuran besar. Terlebih bagi keluarga muda, memiliki rumah sederhana dan minimalis menjadi pilihan baik untuk beberapa hal.
Dari segi biaya, rumah minimalis nan sederhana tentu lebih murah. Biaya pembangunan atau pembeliannya juga lebih ringan. Hal ini tentu cocok bagi keluarga muda yang umumnya sedang berjuang merintis awal karir mereka. Rumah minimalis lebih cocok dengan kondisi keuangan mereka di awal usia rumah tangga.
Rumah minimalis juga mudah dirawat sebab ruangannya sedikit. Perabotannya juga tidak banyak. Hal ini dapat menghemat waktu keluarga muda yang umumnya sedang sibuk dengan pekerjaan dan mengurus anak kecil mereka. Selain itu, rumah minimalis juga lebih hemat energi sebab tidak banyak ruang dan perangkat elektronik yang mengkonsumsi listrik.
Kelebihan rumah minimalis lainnya adalah membuat keluarga baru anda jadi lebih terasa intim dengan jumlah yang masih sedikit.
![]() |
gray white high rise building during sun set, Nicolae Casir on pexels.com |
Kelima, Memilih Apartemen
Bagi sebagian pasangan muda, apartemen dapat menjadi pilihan lebih baik dibandingkan dengan rumah tapak. Mengapa?
Harga apartemen umumnya masih relatif terjangkau daripada rumah tapak, mengingat bentuk bangunannya yang vertikal dan minimalis. Hal ini cocok bagi keluarga muda yang masih memiliki satu anak kecil.
Selan itu, apartemen juga memiliki beberapa kelebihan lain, diantaranya; lokasinya yang strategis, dekat dengan tempat kerja, akses transportasi dan fasilitas umum lebih mudah, fasilitasnya relatif lebih lengkap, serta aman dari banjir.
Apartemen dapat menjadi tempat tinggal sementara untuk lima sampai sepuluh tahun kedepan. Selama rentang waktu itu, anda dapat mengumpulkan dana untuk pindah ke rumah yang jauh lebih besar.
![]() |
children running in the hallway, norma mortenson on pexels.com |
Keenam, Dekat dengan Kantor dan Sekolah
Jarak antara tempat tinggal ke lokasi kerja menjadi aspek penting dalam memilih rumah yang ideal. Semakin dekat jarak yang ditempuh, maka semakin besar uang dan waktu yang dapat anda hemat setiap harinya. Tentu, hal ini akan menambah kualitas hidup anda.
Begitu pula dengan jarak ke fasilitas pendidikan anak anda. Semakin dekat lokasi tempat tinggal dengan fasilitas pendidikan, maka hal itu dapat menghemat biaya sekolah. Anak juga jadi lebih mudah untuk berangkat ke sekolah.
![]() |
photo of train in railroad, nextvoyage on pexels.com |
Ketujuh, Memiliki Akses Transportasi yang Memadai
Rumah ideal hendaknya memiliki akses transportasi yang memadai. Meski sekarang banyak keluarga yang memiliki kendaraan pribadi, transportasi publik terkadang memiliki lebih banyak keuntungan, terutama di kota-kota besar. Transportasi publik, seperti kereta atau bus, umumnya memiliki jalur khusus sehingga anda dapat tiba di tempat kerja lebih cepat, tanpa risiko terjebak macet.
Biaya transportasi publik umumnya lebih murah, terlebih transportasi publik yang disediakan pemerintah. Fasilitasnya juga lengkap dan nyaman. Hal ini dapat menghemat uang anda sebab tak perlu mengeluarkan biaya pajak kendaraan pribadi dan biaya perawatan.
Sebab itu, memiliki rumah yang dekat dengan akses transportasi merupakan rumah yang ideal.
![]() |
construction worker in blue jumpsuit, gustavo fring on pexels.com |
Kedelapan, Bangun Rumah Secara Bertahap
Segala hal yang besar dimula dari yang kecil. Begitu pula dengan memiliki hunian yang sempurna. Bagi keluarga muda, tanamkanlah mindset bahwa memiliki hunian yang ideal dan sempurna itu membutuhkan proses. Bila anda terlalu terobsesi untuk memiliki rumah sempurna secepatnya, maka itu akan membebani pikiran anda. Terlebih ketika anda masih berada dalam fase awal berkarir, belum memiliki cukup simpanan uang.
Alih-alih memikirkan rumah ideal, anda lebih baik berpikir untuk membangun rumah secara bertahap. Bangunlah rumah ideal anda dari satu komponen ke komponen berikutnya secara mencicil dan berkelanjutan. Mulai dari yang pokok hingga ke tahap estetik. Sesuaikan dengan ketersediaan biaya anda.
Anda dapat memulai dari ruang-ruang penting seperti kamar, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan ruang tamu. Kemudian, anda bisa menambahkan taman, garasi, ruang hobi, area olahraga, rumah hewan peliharaan, dan fasilitas penunjang lainnya. Perlahan-lahan, rumah ideal anda pun terwujud nyata tanpa anda sadari.
Posting Komentar untuk "Kriteria Rumah Ideal bagi Keluarga Muda, Pasangan Baru Menikah Wajib Tahu Nih!"