3 Cara Menabung yang Benar dan Perlu Diperhatikan oleh Milenial maupun Gen Z

sumber: pexels.com

Robert Kiyosaki selalu berkata “kalau anda ingin menjadi kaya, maka bukan berapa banyak uang yang anda hasilkan, tapi yang paling penting adalah berapa banyak uang yang anda simpan.” Jadi, menabung (menyimpan uang) sangatlah penting.

Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk menabung. Hal ini tentu sangat baik sebab kebiasaan menabung dapat membawa seseorang pada kemerdekaan finansial. Namun, tidak semua orang lantas menjadi kaya dengan menabung. Ada cara menabung yang benar dan bahkan mampu “menggandakan” uang, alias uang menghasilkan uang. Cara ini telah dipakai oleh para miliader di seluruh dunia.

Bagaimana cara menabung yang benar? Setidaknya ada 3 instrumen yang paling tepat dan benar dalam menabung sebagai berikut ini:

1. Menabung Surat Berharga (Saham)

Saham adalah salah satu instrumen menabung yang cukup baik. Tapi ingat, menabung saham yang dimaksud di sini berbeda dengan istilah “bermain saham”.

Seringkali saat mendengar konotasi “saham”, banyak orang otomatis langsung berpikir bahwa membeli saham itu identik dengan “perjudian”. Padahal pemahaman itu kurang tepat. Saham atau surat berharga menjadi portofolio yang telah terbukti di negara-negara maju. Artinya, ini bukan perjudian.

Saham atau surat berharga tak hanya bisa menyimpan nilai mata uang anda, tapi juga bisa menghasilkan uang. Jadi, ketika anda menabung saham adalah membuat uang menghasilkan uang. Jadi bukan orang yang menghasilkan uang. Uang yang anda simpan dalam bentuk surat berharga akan menghasilkan uang lagi.

Menabung saham lebih cuan dibanding menabung di bank. Mengapa, sebab menabung saham itu sama seperti membeli perusahaan, sesuai dengan kemampuan finansial anda. Tapi ingat, pastikan anda membeli instrumen saham yang sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, anda harus konsisten dalam menabung saham biar profit yang diperoleh bisa terasa.

Tapi ingat, tak ada sesuatu yang instan di dunia ini termasuk dalam menjadi orang sukses nan kaya dengan menabung saham. Anda tidak harus menabung saham langsung dalam jumlah besar. Yang penting anda harus disiplin.

Ingat kata Warren Buffet, “don’t save what is left after spending, but spend what left after saving.” Maksudnya, “menabunglah dulu baru berbelanja, jangan berbelanja dulu baru menabung”. Jadi, ketika anda dapat gaji, jangan seperti kebanyakan orang yang langsung membelanjakan semua hingga habis. Sampai tak ada yang tersisa sedikit pun untuk ditabung. Kebiasaan semacam ini jangan dipelihara terus menerus.

Mulai lah menabung aset, sesuai dengan kemapuan anda. Bila mampu menabung aset lebih besar maka itu jadi lebih baik. Anda bisa tentukan sendiri jumlahnya, bisa 5 persen atau 10 persen dari penghasilan anda. Lambat laun, niscaya anda akan menjadi seorang miliader. Contohnya adalah Warren Buffet.

Warren Buffet adalah salah satu orang terkaya di dunia. Padahal, dia bukan orang kaya pada awalnya. Hanya saja, Warren Buffet punya kegemaran menabung saham. Jika ditanya, apa sih perusahaan Warren Buffet kok sampai dia bisa menjadi kaya raya?

Sekilas, Warren Buffet memang tidak punya perusahaan. Tapi sebenarnya, dia adalah konglomerat dunia yang paling banyak memiliki perusahaan. Kok bisa? Tentu bisa sebab dia menabung saham. Dia rajin membeli saham saham perusahaan. Dengan demikian, dia bisa memiliki perusahaan tanpa harus terlibat langsung di dalam manajemenya.

Warren Buffet mulai membeli saham dari senilai 1 US Dollar di Coca Cola. Bayangkan, kecil sekali bukan nilanya. Namun dia melakukan itu secara konsisten sejak puluhan tahun lalu. Tanpa terasa, 1 Dollar sahamnya itu terus bergulung dan membuatnya sebagai pemegang saham cukup besar di perusahaan Coca Cola. Inilah kekuatan konsisten.

Jadi, cara berpikir Warren Buffet adalah cara investor menabung saham. Mindset ini sangat berbeda dengan pemain saham atau trading saham, dimana mereka hari ini membeli saham (berinvestasi) lalu besok dilihat, apakah nilai sahamnya besok naik atau turun? Jika naik maka langsung dijual.

Berbeda dengan menabung saham, dimana anda tidak menjualnya dala waktu singkat. Menabung saham dilakukan konsisten setiap bulan, tanpa perlu melihat saham sedang naik atau turun. Setiap bulan anda cuma mendapat portofolia dari hasil laporan perusahaan anda. Itu saja.

2. Menabung Properti

Menabung properti, seperti tanah, ruko, atau apartemen, adalah cara tradisional yang sudah dipakai banyak orang sejak dulu. Meski cara ini tergolong kuno, menabung properti tetap powerfull sebagai instrumen untuk menghasilkan profit atau menggandakan uang. Mengapa? Sebab nilai tanah setiap tahun pasti selalu naik mengingat penduduk semakin banyak sedangkan tanah tidak bisa bertambah jumlahnya.

Jadi, bila anda konsisten untuk menabung properti, maka nilai uang anda akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Anda juga bisa menyewakan rumah dan properti untuk menghasilkan uang.

3. Menabung Logam Mulia

Instrumen terakhir adalah menabung logam mulia, misalnya emas. Nilai emas terbukti selalu terjaga baik. Bahkan nilai emas cenderung meningkat walau pun sangat lambat dan sedikit. Tapi, dengan membeli emas, anda bisa mengunci nilai keringat dan kerja keras anda tidak menyusut. Berbeda dengan nilai mata uang yang selalu menyusut setiap tahun sebab tergerus inflasi. Sebab itu, menyimpan uang alias menabung di bank malah membuat nilai keringat anda menyusut.

Pulang Rumah
Pulang Rumah Blog ini dikelola oleh Alif Syuhada

Posting Komentar untuk "3 Cara Menabung yang Benar dan Perlu Diperhatikan oleh Milenial maupun Gen Z"