Jika Memahami 5 Cara Kerja Uang Ini, Anda Bisa Kaya Raya

sumber: pexels.com


1. Jangan Mengejar Uang

Banyak orang yang seumur hidupnya terus mengejar uang. Padahal, semakin uang dikejar maka ia menjauh. Uang seperti ayam, jika anda kejar maka ia akan lari menjauhi anda. Akhirnya, anda akan kelelahan sendiri. Ini adalah cara yang salah. Anda akan sulit menjadi kaya dengan pola seperti ini.

Lantas, jika kita tak boleh mengejar uang maka apa gunanya kita bekerja? Jika anda ingin kaya raya, maka tugas anda bukan mencari atau mengejar uang. Anda justru perlu berpikir sebaliknya, bagaimana caranya anda bisa dikejar uang.

Layaknya seekor ayam, berikanlah umpan agar ia mendekati anda. Alih-alih capek-capek mengejar ayam, anda justru akan dikejar-kejar ayam. Hal yang sama juga berlaku pada uang. Jadi, anda harus menciptakan “umpan” agar uang mau mengejar anda. Lantas, apa “umpan” yang pas agar uang mendekat?

Anda harus paham bahwa uang hanya mendekati orang-orang yang mempunyai “value” atau nila. Mengingat uang adalah barang yang bernilai, maka ia akan mengejar orang-orang yang bernilai. Jadi, “umpan” uang adalah nilai atau value diri anda sendiri. Sebab itu, agar anda bisa dikejar-kejar oleh uang, maka buatlah diri anda bernilai, memiliki value yang tinggi.

Ada banyak cara membuat diri kita bernilai, misalnya dengan belajar, melatih skill, tekun, dan memiliki perilaku yang baik. Dengan modal ini, banyak orang yang mau bekerjasama dengan anda, banyak yang menawari pekerjaan menarik, atau berbondong-bondong menjadi customer anda.

Sebaliknya jika anda tidak bernilai, maka hampir dapat dipastikan bahwa anda akan terus mengejar-ngejar uang sepanjang hidup anda.

2. Bukan Berapa yang Anda Hasilkan, Tapi Berapa yang Dapat Anda Simpan

Berapa pun gaji anda tidak ada artinya bila anda tidak dapat menabung. Katakanlah penghasilan anda 15 juta per bulan, namun uang itu langsung habis dalam satu bulan itu juga maka itutak ada artinya. Gaji anda hanya “lewat” saja, mengalir ke dompet orang lain dan memperkaya mereka.

Anda harus berpikir berapa uang yang bisa anda ‘selamatkan’ dari total gaji anda. Bagaimana cara menyelamatkan uang? Mudah, yakni dengan menyimpannya dalam bentuk asset. Kelak, asset ini akan berubah menjadi sesuatu yang bernilai yang bisa mendatangkan kekayaan untuk anda.

Ingat! orang gagal seumur hidupnya akan bekerja untuk mencari uang. Sedangkan orang sukses, seumur hidupnya bukan bekerja mencari uang melainkan untuk membangun asset. Nah, asset inilah yang suatu hari kelak akan mencarikan uang untuk pemiliknya. Maka tak heran, “orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin”.

3. Nilai Uang Pasti Akan Menyusut

Nilai uang pasti menyusut. Anda mungkin tidak susah menemukan buktinya. Hampir semua orang merasakannya. Misalnya harga BBM. Jaman dulu, mungkin 1 liter bensin hanya Rp.5,000. Namun sekarang, harga bensin sudah naik 100 persen, yakni Rp.10,000 per liter. Ini menunjukkan bahwa nilai uang semakin turun di hadapan bensin.

10 tahun lalu, uang Rp.100,000 itu sangat besar sekali nilainya sebab dapat digunakan untuk membeli barang-barang dalam jumlah banyak. Tetapi hari ini, uang tersebut tidaklah banyak sebab hanya dapat digunakan untuk membeli barang dalam jumlah sedang.

Orang-orang kaya paham betul bila nilai uang pasti akan menyusut. Kok bisa menyusut? Ya karena masalah inflasi. Sayang sekali bukan, bila nilai hasil kerja keras anda terus menyusut dari tahun ke tahun? Sebab itu, anda harus melindungi nilai uang anda agar tetap bernilai dalam jangka panjang, dalam jangka 10 tahun lagi misalnya.

Bagaimana cara melindungi nilai uang? Caranya dengan menabung dalam bentuk emas, saham, atau properti. Tiga cara menabung ini bukan hanya melindungi nilai “keringat anda” dari gerusan inflasi, namun justru bisa semakin meningkatkannya.

4. Jangan Berinvestasi pada Bidang yang Tidak Anda Kuasai

Investasi pada bidang yang tidak anda kuasai adalah awal mula kehancuran. Tak jarang orang yang bekerja di luar negeri, tak terbiasa memiliki banyak uang, tiba-tiba kini memiliki uang hingga ratusan juta sepulang dari luar negeri. Sebab tak memiliki kecerdasan finansial yang baik, tak memiliki pengalaman berwirausaha, akibatnya banyak dari mereka yang menginvestasikan sebagian besar uangnya pada bidang-bidang yang tidak mereka kuasai.

Ada teman yang menyarankan berternak ayam, anda tak menguasai ketrampilan ternak ayam akhirnya gagal. Uang anda lenyap. Ada yang menyarankan bertani bunga anggrek atau cabe, anda invest puluhan juta di sana akhirnya hancur lagi sebab anda tak menguasai pertanian atau marketnya. Ada yang sukses berternak kambing, anda kemudian ikut-ikutan ternak kambing, membeli hingga ratusan ekor. Karena anda tidak terbiasa berternak kambing, tak paham cara merawatnya, akhirnya mati semua.

Ada yang menyarankan bertani nanas, ternyata harganya anjlok saat panen. Ada yang menawarkan investasi di properti, anda tak menguasai ilmunya, ternyata propertinya tidak laku atau bermasalah hukum. Pola semacam ini terus berulang hingga uang anda habis dan jatuh miskin. Akhirnya, anda terpaksa bekerja di luar negeri bertahun-tahun lagi, mengulang kembali dari awal.

Anda hanya boleh berinvestasi pada bidang yang anda kuasai betul. Bila anda pandai berjualan, maka silakan berinvestasi di situ. Bila anda mahir membuka restoran, maka bukalah restoran. Jika anda mahir bertani, maka bertanilah pada komoditas yang anda kuasai betul produk dan marketnya.

Jika anda menguasai suatu bidang usaha tertentu maka berinvestasilah pada bidang tersebut, maka kemungkinan besar uang anda akan berkembang biak dan terus berkembang. Namun bila anda tidak menguasai bidang apapun, lebih baik belikan properti atau ditabung saja.

5. Anda Harus Tahu ke mana Pengeluaran Anda

Tak jarang para pelaku usaha mikro (UKM) di Indonesia tidak memiliki pembukuan keuangan yang baik. Uang hasil kerja dan uang untuk usaha tercampur jadi satu dengan uang untuk pengeluaran. Ini sangat membahayakan kesehatan finansial anda.

Misalnya anda memiliki usaha toko sembako. Dalam satu hari, anda bisa memperoleh uang sebesar 2 juta misalnya. Jumlah itu terlihat sangat banyak. Namun anda harus tahu bahwa uang 2 juta tersebut terdiri dari beberapa bagian. Ada uang modal, ada uang untuk kulakan barang, ada uang profit. Semuanya tercampur, sehingga ketika ditanya berapa keuntungan toko anda tidak bisa menjawabnya.

Jika anda tak memilah-milahnya, sangat mungkin uang 2 juta itu terpakai semua, habis. Anda bisa kehilangan modal dan tak sanggup membeli barang lagi. Usaha toko anda bisa bangkrut dan tutup.

Anda juga tidak boleh menghabiskan uang profit. Mengapa? Sebab anda haru punya cadangan dana untuk menggaji karyawan, memantenaince usaha, dan menyiapkan dana darurat bila terjadi sesuatu mendesak pada usaha anda. Maka, anda harus membuat batasan, berapa profit yang boleh anda gunakan.

Anda harus tahu kemana uang anda keluar. Caranya? Dengan membuat cashflow keuangan dan rajin mencatat pengeluaran anda. Jika anda tidak tahu ke mana uang anda keluar, maka hampir dapat dipastikan anda tidak akan pernah menjadi pedagang atau pebisnis yang sukses.

Pulang Rumah
Pulang Rumah Blog ini dikelola oleh Alif Syuhada

Posting Komentar untuk "Jika Memahami 5 Cara Kerja Uang Ini, Anda Bisa Kaya Raya"