Uang Hanya Menyukai Tipe-Tipe Orang Ini, Apakah Anda Salah Satunya?

sumber: pexels.com

Mungkin anda adalah salah satu orang dibuat terheran, mengapa selalu tidak uang. Mengapa rejeki anda selalu seret. Seolah-olah uang alergi dengan anda, selalu menjauh dari anda. Wah-wah, jangan-jangan itu memang benar. Anda bukan tipe orang yang disukai uang.

Ini bukan sesuatu hal mistis. Bukan pula sebab ada orang yang sengaja memasang “sihir” yang membuat anda jatuh miskin terus. Tentu ada sebab masuk akal, mengapa uang selalu menjauhi anda. Apa itu? Yakni soal mindset. Ini adalah soal literasi keuangan. Mereka yang memiliki literasi keuangan yang buruk kemungkinan besar akan dijauhi uang.

Memang, faktanya uang hanya menghampiri orang-orang tipe tertentu, dengan mindset tertentu. Siapa saja kah mereka itu? Melansir dari chanel Succes Before Thirty berikut ini ada 5 tipe orang yang disukai uang.

1. Orang yang Tidak Pernah Membenci Adanya Uang

Hampir semua orang suka uang, tapi kenapa tetap miskin? Tentu disebabkan mindset yang salah tentang uang. Pemahaman yang keliru soal uang ini membuat anda secara tak sadar jadi membenci uang, sehingga anda akan terus menerus bermasalah dengan keuangan. Lho kok bisa membenci uang?

Begini. Sejak kecil kita seringkali terbiasa boros. Ketika diberi uang Rp 100,000 maka tak lama kemudian uang itu habis. Diberi uang lagi, habis lagi. Ini menunjukkan bahwa kita belum bisa mengelola uang. Dengan demikian, kita termasuk orang yang membenci uang secara tidak sadar, meski di mulut kita mengatakan suka uang.

Boros adalah bentuk kebencian terhadap uang & pemahaman keliru tentang uang. Anda tidak mensyukurinya. Pemahaman kita tentang uang hanya sebatas bagaimana membelanjakannya saja. Kita tidak menyayangi uang, dengan cara membuat uang di saku kita jadi bertambah dan berlipat ganda. Kita tak terdorong untuk menggunakannya secara produktif. Akhirnya uang menjauhi anda sepanjang hidup.

2. Orang yang tidak mengatakan “uang bukanlah segalanya”

Bila yang mengatakan “uang bukan segalanya” adalah orang kaya, maka kita bisa percaya. Namun bila yang mengatakannya adalah orang yang miskin, maka waspada. Jangan-jangan, kata-kata bijak itu hanya “topeng” dari rasa kekesalannya karena tak punya uang.

Memang betul, uang bukanlah segalanya, namun segala sesuatu itu hampir selalubutuh uang. Misalnya, kebutuhan makan anda sehari-hari. Cobalah anda bilang kalimat bijak itu kepada pihak rumah sakit saat anda ditagih biaya pengobatan anak anda. Bisakah anda mengatakannya kepada pihak rumah sakit bahwa “uang bukanlah segalanya?”

Alih-alih berprasangka buruk pada uang, cobalah membuat afirmasi yang lebih positif. Ubahlah mindset negative anda tentang uang jadi lebih netral. Jika anda tetap mempertahankan pandangan bahwa “uang bukanlah segalanya” maka itu akan menjadi doa & bisa terkabul jadi kenyataan. Selamanya, uang tak akan betah di dalam saku anda.

3. Orang tidak pernah mengatakan “hidup mengalir saja”

Tak sedikit orang yang berpandangan bahwa hidup mengalir saja. Hidup biasa-biasa saja. Tak perlu punya banyak uang, yang penting bahagia. Tapi, apakah kata-kata indah itu betul-betul indah dalam kenyataan?

Jika anda sama-sama sedang sedih, manakah yang lebih baik? Menangis di dalam mobil Mercedes, atau menangis di atas motor buntut? Mana yang lebih baik? Sedih di bawah rumah mewah atau sedih di bawah atap yang bocor? Anda bisa menyimpulkannya sendiri.

Bukankah lebih baik jika kita bahagia plus punya harta banyak? Tidak ada yang salah dengan hal itu bukan? Justru lebih baik dan sempurna. Sayangnya, orang banyak mengkonotasikan bahwa bahagia itu yang penting sederhana, tidak punya uang tidak apa-apa. Akibatnya, mindset atau pemahaman keliru tersebut jadi kenyataan. Anda benar-benar hidup sederhana dan uang tak pernah betah dengan anda.

Jadi, hati-hati dengan mindset. Lebih baik, bangun afirmasi yang positif dengan mengkonotasikan kebahagiaan dengan hidup layak, punya uang cukup dan bahagia. Tidak salah bukan?

4. Uang akan Lari kepada orang yang menyukainya, bukan membencinya

Tak jarang orang berbicara negative tentang uang, menyamakannya dengan setan, kotor, dan sumber petaka. Padahal, uang itu Cuma alat tukar, sifatnya netral. Tidak baik dan tidak buruk. Tapi, karena anda selalu berbicara negative tentang uang, maka uang yang semula netral itu menjadi buruk. Akibatnya, uang menjauh dari anda, sebab anda membencinya, memusuhinya. Jika pun anda punya uang banyak, maka tak lama lagi uang akan habis lagi, menjauhi anda.

Terkadang, orang yang membenci uang sebetulnya mental mereka sedang depresi atau frustasi dengan hidupnya yang tidak berhasil atau kurang beruntung. Karena tak mau terbebani oleh rasa bersalah, mereka mulai menyalahkan uang. Mereka membenci uang karena tidak punya uang. Nah, ini adalah sikap yang keliru. Sebaiknya, anda jujur dengan diri sendiri & mulailah bangun afirmasi positif terhadap uang.

5. Uang itu Dibawa Mati

Banyak orang mengatakan bahwa “uang tidak dibawa mati”. Tapi apakah benar demikian?

Coba perhatikan, kira-kira dalam beramal apakah tidak memerlukan uang? Membangun tempat ibadah pasti butuh uang. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan pasti butuh uang untuk pengadaan konsumsi misalnya. Berangkat haji dan umroh tentu butuh uang. Memberi makan dan menyekolahkan anak yatim piatu pasti butuh uang. Bersedekah, wakaf, juga butuh uang. Bukankah demikian kenyataannya?

Sebab itu, uang pun dibawa mati dalam bentuk amal perbuatan kita yang mampu dilakukan karena kita punya uang. Ketika uang anda banyak, maka amal sholeh anda akan banyak. Sebaliknya, jika kita tak punya uang, maka kita akan kesulitan beramal baik.

So, mari ubah mindset keuangan kita jadi lebih positif, atau minimal netral lah agar uang betah dan berbondong-bondong datang kepada kita. Mantap!

Pulang Rumah
Pulang Rumah Blog ini dikelola oleh Alif Syuhada

Posting Komentar untuk "Uang Hanya Menyukai Tipe-Tipe Orang Ini, Apakah Anda Salah Satunya?"