Afiliate Marketer, Ide Side Hustle Buat Penghasilan Tambahan

sumber: pexels.com

Banyak orang gagal berwirausaha sebab tidak memiliki skill menjual. Padahal, di era modern sekarang ada cara menjual barang yang lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi digital. Cara ini bisa membuat anda punya penghasilan jutaan rupiah hanya dari rumah, tak perlu modal dan komitmen yang besar. Apa itu? Yakni dengan menjadi afiliate marketing suatu produk.

Eits, tunggu dulu. Jangan terburu-buru melabeli afiliator sebagai penjahat ya karena ada kasus afiliator Binomo yang masuk penjara. Untuk kasus itu, bukan profesi afiliatornya yang salah, tapi produk yang ditawarkan yang merugikan konsumen dan tidak legal. Mereka menjual sesuatu yang ilegal dan merugikan konsumen.

Sebetulnya seluruh perusahaan di dunia, tanpa terkecuali, pasti menyediakan budget marketing untuk produk mereka. Alokasi budget marketing dihitung berdasarkan pendapatan perusahaan, berkisar 20 persen misalnya. Nah, 20 persen budget marketing ini dibagi-bagi ke berbagai jenis strategi marketing. Ada yang melalui Ads di Google atau media sosial, bikin billboard, membayar para influencer yang promosiin produk mereka, dan juga ke afiliate marketer.

Afilate marketing menjadi salah satu chanel marketing produk perusahaan. Dardipada semua budget marketing dihabiskan untuk membayar para influencer, perusahaan terkadang memilih membagi budgetnya ke afiliator marketer sebab berpofesi sebagai penjual di media sosial.

Banyak orang yang sudah membuktikan bisa dapat jutaan hingga belasan juta rupiah hanya bekerja dari rumah sebagai afilator marketer. Enaknya lagi, hasil dari seorang afiloator itu gak ada batas maksimalnya. Tergantung dari keefektifan konten yang anda buat. Kalau anda sangat jago dalam ngonten, tak mustahil hasilnya bisa sampai ratusan juta. Tapi ingat, produk yang anda jual harus sesuatu yang bermanfaat bagi konsumen dan tidak ilegal.

Oke, berikut ini ada tiga (3) langkah yang bisa kalian perhatikan bila tertarik untuk menjadi afiliate marketer sebuah produk:

1. Pilihlah Niche yang Tepat

Komisi seorang afiliator itu tergantung dari produk yang dia jual. Komisinya beragam, mulai dari 5 persen, 15 persen hingga 30 persen, tergantung berapa margin jual produknya. Bila kau pengen dapat komisi banyak, maka pilih produk yang memiliki high margin yang sangat tinggi. Apa itu high margin? Contohnya anda modal kulakan produk seharga 2 ribu lalu harga jualnya bisa sapai 10 ribu misalnya. Nah, inilah produk yang punya high margin. Perusahaan yang memiliki high margin yang besar biasanya akan mengalokasikan buget marketing yang tinggi. Nah, pilihlah perusahaan yang mau ngeluarin buget marketing yang besar. Nah, inilah yang dinamakan memilih niche atau ceruk pasar.

Niche adalah topik yang anda pilih dan anda dalami secara fokus dan kontinyu. Misalnya, anda tertarik dengan topik skincare maka anda dalami dan fokus membahas topik itu di dalam beragam platform media sosial anda. Pada step pertama ini, anda harus menguasai betul product knowledge dan industri knowledge produk yang anda tawarkan.

Ketika anda baru memulai menjadi afilate marketer, tidak disarankan untuk menjadi afiliate gado-gado, alias ingin memasarkan semua produk. Biasanya, anda akan kesulitan untuk mendalami product knowledge, sehingga anda gagal untuk menjual produk karena tidak menguasai produk. Bila anda tak memahami produk dengan benar, maka anda akan kesulitan membuat konten yang menarik.

2. Bikin Konten yang Berkualitas

Secara umum, ada dua metode marketing, yakni outbond marketing dan inbound marketing. Contoh indbound marketing adalah membuat post di instagram, di facebook, youtube, website, dan lainnya. Jadi, inbound marketing bertujuan agar costumer datang kepada kalian, lalu mengeklik link penjualan yang anda tempatkan di post tersebut.

Sebaliknya, outbound marketing adalah dimana anda mendatangi costumer. Contohnya, anda promosi produk door to door, menyebar email, chat WA, atau datang ke event-event besar. 

Keberhasilan kedua metode marketing di atas sangat ditentukan oleh penguasaan skill pembuatan konten yang bermutu tinggi (High Value Content). Konten adalah kunci.

Prinsip konten yang bermutu adalah give first, take later. Jadi, kita harus memberi sesuatu dulu kepada kostumer, baru kita berharap mereka akan membeli produk kita. Sebisa mungkin anda hindari direct selling seperti langsung bilang “ini ada produk pak/buk, tolong beli dong.” Namun, kita harus membeli sesuatu dulu berupa informasi berharga kepada kostumer, seperti tips merawat kulit (skincare), tips menjaga daya tahan tubuh, dan lain sebagainya.

Jadi, jangan langsung berharap konsumen mau beli, sebab hal itu membuat mereka tidak nyaman. Kita harus bersabar sebab tujuan kita bisa mendapatkan konsumen yang loyal. Gunakanlah pendekatan soft selling.

Hal yang tak kalah penting dalam pembuatan konten adalah pahami apa yang disukai kostumer. Jadi, konten yang baik adalah konten yang relevan dengan kostumer, bukan yang menurut pribadi kita baik. Jadi, minimalisir penilaian subjektif bahwa konten kriteria anda sajalah yang baik. Pikirkan konten apa ya yang kira-kira bermanfaat bagi kostumer.

3. Optimasi Konten Anda

Usai membuat konten, anda harus mengoptimasinya. Anda harus evaluasi konten anda, bagaimna SEOnya, respon publik, dan interaksinya. Optimasi search engine-nya. Uji coba ters beragam jenis konten dan riset semuanya, mana yang punya pengaruh tinggi terhadap publik. Optimasi membuat konten anda semakin efektif sehingga memperlebar peluang untuk terjualnya produk.

Anda harus berani untuk terus melakukan uji coba. Jangan membatasi diri dengan persepsi subjektif bahwa satu metode ini tidak bakalan bekerja. Lebih baik diuji secara empiris, baru anda bisa menilai. Siapa tahu apa yang semula anda kira tak berhasil dan tidak bagus malah menghibur kostumer sehingga mereka tertarik untuk membeli. Jadi, jangan banyak berprasangka dulu.

Jangan lupa pula untuk mengikuti trend yang berkembang karena poin ini penting sekali. Anda harus menyambungkan konten dan produk dengan apa yang sedang trending di dunia netizen. Agak sulit bila kita hanya mengandalkan kemahiran membuat konten tapi tidak mengikuti trend yang sedang berkembang di search engine atau ecommerce engine. Konten kita tidak akan nyangkut di pencarian banyak orang. Konten yang ngikutin tren juga termasuk dari high value content.

Pulang Rumah
Pulang Rumah Blog ini dikelola oleh Alif Syuhada

Posting Komentar untuk "Afiliate Marketer, Ide Side Hustle Buat Penghasilan Tambahan"